Cirebon - Namanya Renata Almira usianya baru 6 tahun. Namun gayanya di Catwalk sudah seperti cosplayer yang lain yang usianya jauh diatas Almira. Dengan lincah ia bergaya seperti Kanao karakter cosplayer yang sedang ia perankan.
"Namanya Kanao," kata Almira Cosplayer anak saat diwawancarai Minggu (7/1/2024).
Kanao sendiri merupakan karakter anime wanita dari series jepang Demon Slayer.
Dengan pakaian dan aksesoris pedang sebagai pelengkap Almira dengan percaya diri beraksi tampil di panggung dengan penuh antusias. Menurut orang tua Almira, Fuji (39) anaknya sudah tertarik dalam dunia cosplayer sejak tahun lalu.
"Udah dari tahun lalu suka jadi cosplayer anaknya," kata Fuji Minggu (7/1/2024).
Sebagai informasi cosplayer merupakan istilah yang digunakan bagi seseorang yang menggunakan kostum dan riasan wajah yang mirip dengan karakter fiksi dalam anime, film, manga atau game.
Menurut Fuji setidaknya sudah tiga kali anaknya menjadi cosplayer. "Sudah tiga kali, yang terakhir tuh di Rita Park Tegal," tutur Fuji.
Sedangkan Almira sendiri mengatakan dirinya sangat senang menjadi Cosplayer kesukaanya. "Rasanya senang," tutur Almira.
Sebagai orang tua Fuji mendukung hobi anaknya yang berani tampil sebagai cosplayer. "Ini kan keinginan anaknya sendiri, selagi positif pasti saya dukung," tutur Fuji.
"Ini kan untuk melatih kepercayaan diri anak juga," tambah Fuji.
Menurut Fuji, Almira sendiri awalnya suka dalam dunia anime dan cosplayer karena kakaknya yang juga suka dengan dunia anime.
"Awalnya informasinya dari kakaknya yang suka Jejepangan dan kebetulan bawa adiknya eh malah adiknya minta buat tampil," tutur Fuji.
Almira sendiri mengatakan dirinya akan terus tampil lagi sebagai cosplayer. "Abis ini mau jadi cosplayer lagi," kata Almira.
Berbeda usia jauh dengan Almira salah satu cosplayer lain Eka Hadi (35) seorang cosplayer karakter Might Guy dari serial Naruto. Ia rela datang dari Majalengka ke Cirebon untuk mengikuti lomba cosplayer.
Meskipun sudah berkepala tiga. Hadi masih semangat untuk mengikuti lomba. Setidaknya dari 9 lomba yang ia ikuti, ada 4 lomba yang berhasil ia menangkan.
Menurut Hadi salah satu kesulitan dalam menjadi cosplayer adalah kepercayaan diri. Diperlukan mental yang kuat untuk menjadi cosplayer.
"Selain buget, perlu mental dan kepercayaan diri yang kuat buat jadi cosplayer," kata Hadi.
Hadi juga mengatakan ada banyak orang yang sudah lama menjadi cosplayer tapi belum berani ikut lomba karena mentalnya belum siap.
Untuk cosplayer menjadi karakter Might Guy. Hadi sendiri mempersiapkannya selama kurang lebih dua bulan. Persiapan dua bulan tersebut Hadi gunakan untuk mempelajari gerakan menggunakan senjata double stick yang digunakan oleh karakter Guy.
Agar menghemat biaya senjata double sticknya Hadi rakit sendiri. Sedangkan untuk kostum Hadi tidak menyewa tapi membelinya sendiri.
"Memang suka koleksi kostum juga, dirumah juga ada beberapa kostum," kata Hadi.
Selain Almira dan Hadi, ada juga Laura (13) dan Lovely (15) dua pelajar yang masih bersekolah di tingkat SMP dan SMA. Dengan kostum yang terinspirasi dari karakter game Genshin Impact mereka berdua dengan percaya diri bergaya seperti karakter yang sedang mereka perankan. Menurut mereka yang terpenting ketika menjadi cosplayer adalah kepercayaan diri serta persiapan mental yang cukup.
Menurut Juri lomba Cosplayer Jejepangan yang diselenggarakan dalam event Kakumei No Toki di Grage City Mall. Yola Fauziah mengatakan ada beberapa kriteria dalam menjadi cosplayer yang baik.
"Yang paling utama pedalaman karakter, kepercayaan diri, kesesuaian kostum serta make up," kata Yola.
Sebagai seorang yang juga menggeluti dunia cosplayer Yola berharap dunia cosplayer kedepan akan lebih baik lagi.
"Semoga cosplayer di Indonesia semakin berkembang dan semakin berkualitas," kata Yola.
Dalam event Kakumei No Toki tidak hanya menampilkan para cosplayer tapi juga penampilan musik jepang yang diisi oleh beberapa grup band seperti Noon, Clover J Band, Kurimusoda, Shimervale dan Vocaloud.