Lisa Fotios/pexels.com |
Lantas apa itu soil food web? Bagaimana pengaruhnya terhadap
dunia pertanian?
Istilah soil food web sedang menjadi pusat perhatian karena
perannya yang disebut sangat berpengaruh dalam menjaga keseimbangan ekosistem
tanah.
Istilah soil food web dapat diartikan sebagai jejaring
makhluk hidup di dalam tanah yang bekerja sama menciptakan tanah yang sehat dan
subur.
Melansir dari Chanel Youtube Kebun Organik soil food web adalah
jaringan komunitas organisme yang hidup di dalam tanah, permukaan tanah, dan
atau keduanya, yang merupakan sebuah sistem hidup dan kehidupan yang sangat
komplek yang saling berinteraksi dengan alam, baik hewan, tumbuhan, maupun
manusia.
Hal ini mencakup berbagai mikroorganisme seperti bakteri dan
fungi, serta makroorganisme termasuk nematoda dan arthropoda.
Seperti diketahui bahwa tanah yang sehat bergantung pada
interaksi banyak organisme yang membentuk jaring makanan tanah.
Organisme ini menjalani seluruh atau sebagian siklus hidupnya
di dalam tanah dan bertanggung jawab untuk mengubah energi saat satu organisme
mengonsumsi organisme lain.
Konsep soil food web menekankan interaksi dinamis antara
semua elemen tersebut, membentuk ekosistem mikro yang esensial untuk tanah yang
sehat dan subur.
BACA JUGA: PEMIKIRAN GEN Z DALAM MENGHADAPI PESTA DEMOKRASI : ANTARA TANTANGAN DAN HARAPAN
Pada era 1930-an, Sir Albert Howard memperkenalkan konsep
pertanian organik yang menekankan penggunaan kompos dan humus untuk
meningkatkan kesehatan tanah.
Seiring waktu, konsep soil food web mulai muncul pada tahun
1940-an dan 1950-an, ketika ilmuwan tanah mulai mempertimbangkan interaksi
kompleks antara mikroorganisme dan makroorganisme tanah.
Dr. Elaine Ingham, seorang mikrobiolog tanah, berperan
penting dalam mengembangkan pemahaman modern tentang soil food web.
Pada tahun 1990-an, kemajuan dalam teknologi molekuler
memberikan wawasan lebih mendalam tentang keragaman mikroorganisme tanah.
Pada abad ke-21, penelitian terus berkembang untuk memahami
kompleksitas soil food web dan dampaknya terhadap kesehatan.
BACA JUGA: Kumpulan Naskah dan Manuskrip Kuno di Museum Keraton Kasepuhan Yang Masih Belum Terungkap
Melansir laman agcrops.osu.edu jaring makanan tanah diawali
dengan energi matahari yang memicu fotosintesis pada tumbuhan. Fotosintesis
menyebabkan tumbuhan menggunakan energi matahari untuk mengikat karbon dioksida
dari atmosfer.
Proses ini menghasilkan karbon dan senyawa organik yang
terkandung dalam bahan tanaman. Ini adalah tingkat trofik pertama.
Kemudian dimulailah pembentukan bahan organik tanah, yang
mengandung humus tahan lama dan bahan organik aktif.
Bahan organik aktif mengandung energi yang tersedia, yang
dapat digunakan oleh organisme tanah sederhana di tingkat trofik kedua jaring
makanan tanah.
Tingkat trofik kedua berisi organisme tanah sederhana yang
menguraikan bahan tanaman. Organisme seperti patogen, parasit, dan pengumpan
akar berkembang biak di lingkungan ini.
Bakteri dapat menggunakan senyawa organik yang lebih
sederhana seperti gula larut dan sisa tanaman segar, sedangkan jamur memakan
sisa tanaman yang lebih berserat. Pengolahan tanah merangsang bakteri, yang
dengan cepat mengonsumsi bahan organik aktif dan menghabiskan sumber energi ini
sekaligus melepaskan kelebihan karbon dioksida.
Tingkat trofik ketiga dari jaring makanan tanah mengandung
organisme tanah yang lebih besar, yaitu penghancur, predator, dan pemakan
rumput seperti protozoa, nematoda, dan artropoda.
Ini memakan organisme tingkat kedua. Tingkat trofik keempat
dan kelima berisi predator tingkat tinggi, yang memakan organisme tanah yang
lebih kecil.
Dengan demikian, energi matahari diubah menjadi mamalia
tingkat tinggi yang dapat menjadi sumber makanan bagi manusia.
Pertanian dapat meningkatkan jaring makanan tanah untuk
menciptakan lebih banyak kehidupan di tanah dengan memanfaatkan energi matahari
secara lebih baik.
Menanam tanaman penutup tanah yang berfotosintesis pada saat
tanaman biji-bijian tidak tumbuh atau aktif akan memperpanjang jangka waktu
penangkapan sinar matahari.
Selain itu, mengurangi atau menghilangkan pengolahan tanah akan mencegah pemborosan bahan organik aktif yang tidak diperlukan dan dikonsumsi oleh bakteri tanah.
Pentingnya soil food web terlihat dari peranannya dalam mengurai
bahan organik, menyediakan nutrisi untuk tanaman, mengendalikan organisme
patogen, dan kontribusinya terhadap kesuburan dan struktur tanah.
Dengan menghormati dan merawat soil food web, seseorang dapat
berinvestasi dalam kesehatan tanah dan masa depan pertanian yang berkelanjutan.***