Ikatan pemuda penggerak desa (IPDA) kabupaten majalengka menginisisasi bedah buku BER.AN.TA.RA karya dari salah satu penggerak IPDA Aisha Firdaus, S.Pd. dalam rangka memperingati hari pahlawan pada tanggal 10 November dengan tema “menciptakan pahlawan tanpa senapan tetapi dengan tulisan”. Pada moment hari pahlawan IPDA sendiri ingin memberikan warna bahwa perjuangan pahlawan bukan hanya sekedar melalui senjata perang akan tetapi, menulis pun bagian dari perjuangan. Banyak sekali tokoh perjuangan yang melalui tulisan diantaranya pramodya anantatoer, bahkan soekarno dan hatta pun tidak lepas dari tulisan. Salah satu ungkapan soekarno yang terkenal yakni “jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator”.
Buku BER.AN.TA.RA memiliki makna proses menurut aisha Firdaus bahwa dalam kehidupan tidak lepas dari sebuah proses untuk mencapai apa yang kita cita-citakan, genre yang dituangkan bernuansa puisi romance agar bisa menciptakan romatisme dalam menjalani kehidupan. Harapan dari penulis melihat pemuda di era sekarang perlu sekali menciptakan ruang yang positif sebagai pelampiasan dari keresahan yang ada dalam diri seorang pemuda agar terhindar dari norma sosial yang kurang baik dan ingin memotivasi pemuda untuk terus berkreasi secara produktif khususnya untuk generasi bangsa yang ada di kabupaten majalengka. Secara umum literasi memiliki makna membaca dan menulis akan tetapi, penulis buku tersebut memiliki pandangan yang berbeda bahwa perlu sekali kita membaca dan menuliskan kehidupan kita sendiri karena sejak kecil pun kita diajarkan untuk terus berproses, berjuang dalam menghadapi kehidupan, mempelajari pengalaman dan mengimplementasikannya dalam suatu tulisan sehingga bisa menjadi sebuah karya dan membangun produktifitas hal-hal yang lebih positif.
Ketua IPDA kabupaten Majalengka M. Fathurrahman Tsabit berharap dengan adanya bedah buku ini bisa menanamkan nilai dan moral prjuangan para pejuang dan pendiri bangsa kepada pemuda yang ada di majalengka bahwa banyak cara untuk berjuang dan berperan salah satu nya berkarya dengan tulisan, ujarnya.
Sebagai pemuda sudah menjadi keharusan melanjutkan warisan spirit perjuangan para pahlawan untuk terus menanamkan nasionalisma dan rasa cinta terhadap bangsa dan negara, konsistensi menjadi kunci dari sebuah perjuangan sedikitnya bisa menjadi pahlawan untuk diri sendiri.