![]() |
Dedi Mulyadi Gubernur Jabar bersama Kepala Daerah seluruh Jawa Barat (foto: Instagram @dedimulyadi71) |
KANALPROGRES.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa membawa anak ke kantor bukanlah pelanggaran, selama hal itu tidak mengganggu tugas dan tanggung jawab. Pernyataan ini disampaikan saat ia mengumpulkan para bupati dan wali kota se-Jawa Barat di kediamannya di Subang, Rabu (9/4/2025).
Pernyataan tersebut muncul saat Bupati Bandung Barat, Ritchie Ismail atau yang lebih dikenal sebagai Jeje Govinda, meminta maaf atas unggahan istrinya, Syahnaz Sadiqah, yang memperlihatkan momen dirinya membawa dua anak mereka ke kantor dinas. Momen tersebut sempat menjadi sorotan warganet yang mempertanyakan profesionalisme di lingkungan pemerintahan.
Menanggapi permintaan maaf tersebut, Dedi memberikan respons santai namun penuh makna. “Bawa anak ke kantor boleh, Pak. Yang enggak boleh itu bawa selingkuhan,” ujar Dedi yang disambut gelak tawa para kepala daerah dalam pertemuan tersebut. Ungkapan itu terekam dalam video yang diunggah melalui akun media sosial pribadinya.
Dukungan terhadap Peran Ayah dan Ibu di Kantor
Dedi menilai, membawa anak ke kantor adalah bentuk kasih sayang orang tua, sekaligus cerminan kepemimpinan yang humanis. Ia bahkan mendorong para aparatur sipil negara (ASN), khususnya para ibu, untuk tidak ragu membawa anak mereka bila diperlukan.
“Saya juga sering membawa anak saya, Ni Hyang, ke mana-mana. Saya juga minta ibu-ibu ASN yang punya anak boleh dong dibawa. Selama tidak mengganggu pekerjaan, itu tidak masalah,” ucapnya.
Lebih lanjut, Dedi mencontohkan teladan dari Nabi Muhammad SAW, yang menunjukkan kasih sayangnya kepada cucu bahkan di tengah aktivitas ibadah. “Ketika Nabi khutbah, cucunya naik ke punggung beliau. Bahkan saat sujud, Nabi memperlambat gerakan karena cucunya sedang naik ke gendongannya. Itu menunjukkan betapa besar kasih sayang seorang pemimpin terhadap anak-anaknya,” tuturnya.
Viralnya Kehadiran Keluarga Bupati Bandung Barat
Sebelumnya, kehadiran Syahnaz dan dua anaknya, Zayn dan Zunaira, di kantor dinas Bupati Bandung Barat sempat viral di media sosial. Beberapa warganet mempertanyakan kesesuaian tindakan tersebut dengan etika profesionalisme di lingkungan pemerintahan.
Meski demikian, Dedi Mulyadi menilai bahwa sorotan publik tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Selama keberadaan anak tidak mengganggu urusan pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat, maka hal itu masih dalam batas wajar.
Dengan pernyataan ini, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya dalam membangun budaya kerja yang ramah keluarga, sekaligus memperkuat nilai-nilai kasih sayang dan keteladanan dalam kepemimpinan.***