Harta Kekayaan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Pelesir ke Jepang saat Warganya Sapu Koin

0

 

Lucky Hakim Bupati Indramayu (Foto: Instagram @sahabat.luckyhakim) 


KANALPROGRES.COM – Di tengah sorotan publik terhadap aksi warga Indramayu yang menyapu koin saat musim mudik, perhatian kini juga tertuju pada Bupati Indramayu, Lucky Hakim, yang diketahui melakukan perjalanan ke Jepang. Sorotan semakin tajam ketika publik mencermati laporan harta kekayaan sang bupati yang ternyata mencapai lebih dari Rp16 miliar.


Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari laman elhkpn.kpk.go.id, Lucky Hakim memiliki kekayaan signifikan yang tersebar dalam berbagai bentuk aset. Properti menjadi porsi terbesar dari total kekayaannya, yakni mencapai Rp13,7 miliar. Aset tanah dan bangunan ini tersebar di Cianjur, Sukabumi, Depok, Jakarta Barat, Bekasi, hingga tanah kelahirannya di Indramayu.

Baca Juga: Forum UMKM Indramayu, Wujudkan Integrasi Pelaku UMKM Secara Inklusif di Kabupaten Indramayu


Rinciannya antara lain:


Tanah 19.370 m² di Cianjur: Rp500 juta


Tanah 23.050 m² di Sukabumi: Rp700 juta


Tanah dan bangunan 500 m²/290 m² di Depok: Rp5 miliar


Bangunan 38 m² di Jakarta Barat: Rp2 miliar


Bangunan 45 m² di Depok: Rp1,5 miliar


Dua bangunan di Bekasi: Rp700 juta dan Rp500 juta


Tanah 4.156 m² di Indramayu: Rp2,8 miliar



Untuk alat transportasi, Lucky memiliki empat kendaraan dengan total nilai Rp585 juta, terdiri dari:


Mobil Toyota Rush 2012: Rp150 juta


Motor Honda Supra 2003: Rp5 juta


Mobil Toyota Kijang Innova 2013: Rp150 juta


Mobil sedan Peugeot RCZ 2011: Rp280 juta



Selain itu, Lucky juga tercatat memiliki:


Harta bergerak lainnya: Rp433,5 juta


Surat berharga: Rp100 juta


Kas dan setara kas: Rp675 juta


Harta lainnya: Rp600 juta



Namun, ia juga tercatat memiliki utang sebesar Rp5,38 miliar. Dengan demikian, total kekayaan bersih Lucky Hakim tercatat sebesar Rp10,7 miliar.

Baca Juga: Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Lucky Hakim Terancam Sanksi Pemberhentian Sementara


Kondisi ini menimbulkan kontras yang tajam dengan realitas masyarakat Indramayu yang harus berjuang menyambung hidup di tengah mahalnya biaya mudik dan tingginya kebutuhan lebaran. Sementara sang bupati, dengan kekayaan miliaran rupiah, justru menikmati plesiran ke luar negeri tanpa izin resmi.


Kasus ini kini tengah diselidiki oleh Kementerian Dalam Negeri dan menjadi perhatian nasional. Investigasi difokuskan pada dugaan penggunaan dana publik dalam perjalanan tersebut, serta etika kepala daerah dalam menjalankan tugas di tengah situasi masyarakat yang penuh tantangan.***


Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top