Inflasi Kota Bandung Terkendali, Maret 2025 Catat Kenaikan Dipicu Sektor Rumah Tangga dan Komoditas Pangan

0

 

(Foto: Diskominfo Kota Bandung) 


KANALPROGRES.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung mencatat inflasi bulanan (month-to-month/mtm) pada Maret 2025 mencapai 1,31 persen. Kenaikan ini terutama dipicu oleh kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi.


Meski mengalami lonjakan bulanan, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Kota Bandung terpantau masih terkendali di angka 0,62 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang berada di 1,03 persen.


Kontributor utama terhadap inflasi yoy justru berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang secara mengejutkan mencatat andil negatif sebesar -0,93 persen. Ini menunjukkan adanya deflasi pada kelompok tersebut, dengan tarif listrik sebagai komoditas utama penyumbang penurunan harga.


Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil sebesar 0,80 persen terhadap inflasi tahunan, dengan cabai rawit menjadi komoditas penyumbang utama. Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga menyumbang 0,48 persen, terutama dari komoditas emas perhiasan.


Inflasi kumulatif sejak awal tahun (year-to-date/ytd) hingga Maret 2025 hanya sebesar 0,05 persen. Angka ini menempatkan Kota Bandung sebagai daerah dengan inflasi terendah kedua di Jawa Barat, hanya sedikit di atas Kabupaten Majalengka. Ini menunjukkan kestabilan harga di kota ini sejak awal tahun.


Beberapa komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi bulanan Maret 2025 antara lain:


Bawang merah (andil 0,07 persen)

Angkutan antar kota (0,07 persen)

Bawang putih dan cabai rawit (masing-masing 0,04 persen)

Tarif listrik (-0,01 persen, berkontribusi terhadap deflasi)

Angkutan udara dan biskuit (masing-masing -0,01 persen)


Secara regional, Kota Bandung menempati peringkat kelima tertinggi untuk inflasi bulanan di Jawa Barat, di bawah Kota Cirebon, Kabupaten Subang, Kota Depok, dan Kabupaten Bandung. Namun dari sisi inflasi tahunan, Bandung justru menempati posisi keempat terendah, menandakan tekanan inflasi jangka panjang relatif stabil.


BPS memperkirakan tekanan inflasi akan terus berlanjut pada April 2025, terutama akibat peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Idulfitri. Komoditas pangan dan jasa transportasi diprediksi menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga dalam waktu dekat.***

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top