Produksi Sampah di Kota Cirebon Meningkat Usia Lebaran, 50 Ton Per hari

0

 


Cirebon - Selepas Lebaran terjadi peningkatan volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Rata-rata dalam sepekan setelah Lebaran, volume sampah yang datang di TPA Kopi Luhur mencapai 250 ton sampah per hari, jumlah tersebut naik 50 ton dari sebelum Lebaran yang hanya 200 ton per hari. 



“Ada peningkatan, selepas Lebaran ada 250 ton per hari dengan kedatangan 120 rit (mobil sampah) yang datang, kalau hari biasa 100 - 105 rit yang datang dengan kapasitas 200 ton per hari,” tutur Jawahir, plt Kepala TPA Kopi Luhur, Dinas Lingkungan Hidup, Kota Cirebon, Kamis (10/4/2025). 



Jawahir memaparkan, peningkatan volume sampah tersebut disebabkan karena saat Lebaran, Kota Cirebon banyak didatangi oleh masyarakat yang berasal dari luar Cirebon, sehingga meningkatkan volume sampah di Kota Cirebon. 



“Luasan wilayah Cirebon itu kecil, tapi jadi tempat persinggahan, jadi orang tuh banyak yang dateng ke sini, dari mulai pengunjung, pedagang itu pada ke sini, sampah tuh banyak dari situ, bukan orang Cirebon, tapi buang sampahnya kan di Cirebon, akhirnya nambah lagi, kebanyakan sampahnya plastik dari pada sampah organik,” tutur Jawahir. 



Sebagai TPA satu-satunya di Kota Cirebon, untuk mengatasi volume sampah yang meningkat, Jawahir melakukan beberapa strategi seperti menimbun sampah yang sudah lama dengan tanah untuk memperluas area TPA. 



“Luas seluruhnya itu 14 hektar, cuman yang bisa dibuangi sampah itu 8 hektar itu juga sudah ditimbun semua, yang lainnya nggak bisa jadi pembuangan karena terpisah dengan tanah masyarakat, jadi sudah over, strateginya timbun sampah pakai tanah urugan buat lahan sampah baru, sama rencana mau dibikin pabrik RDF yang buat bahan bakar tuh,” tutur Jawahir. 



Jawahir juga memaparkan, di musim hujan, mobil pembuang sampah juga mengalami kesulitan untuk membuang sampah di TPA, pasalnya, kondisi jalan TPA yang masih tanah dan bebatuan menyebabkan mobil sampah sulit melintas ketika musim hujan. Ia berharap, semoga jalan di area TPA dapat segera diaspal untuk memudahkan mobil sampah melintas. 



“Jalan kita tuh masih manual, kalau musim hujan mobil itu nggak bisa naik, nggak bisa apa-apa, karena jalannya cadas kalau kena air kayak bubur, jadi sebelum musim hujan tuh kita siapkan tempat kosong sampah di bawah buat musim hujan, setelah terang lagi, baru naik lagi ke atas, jadi pengennya ada pengecoran jalan biar buang sampahnya enak,” pungkas Jawahir.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top